Artikel

Bagaimana Islam Memandang Penyandang Disabilitas?

Islam memandang penyandang disabilitas memiliki harkat dan martabat yang sama dengan mereka yang tidak memiliki disabilitas. Al-Qur’an menyatakan bahwa semua orang sama di mata Allah, terlepas dari kemampuan fisik mereka.

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. Al Isra: 70)

Ayat ini menekankan pentingnya memperlakukan semua orang dengan bermartabat dan hormat, terlepas dari kemampuan atau keterbatasan fisik mereka.

Ujian dari Allah

Dalam Islam, disabilitas dipandang sebagai ujian dari Allah dan kesempatan bagi individu untuk mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Sungguh seseorang niscaya punya suatu derajat di sisi Allah yang tidak akan dicapainya dengan amal sampai ia diuji dengan cobaan di badannya, lalu dengan ujian itu ia mencapai derajat tersebut.” (HR. Abu Dawud)

Selanjutnya, Islam menekankan pentingnya merawat dan mendukung kaum difabel.

Firman Allah dalam surah An-Nur ayat 61 yang artinya, “Tidak ada halangan bagi tuna netra, tuna daksa, orang sakit, dan kalian semua untuk makan bersama dari rumah kalian, rumah bapak kalian atau rumah ibu kalian…” (QS. An-Nur: 61)

Ini berarti bahwa umat Islam harus menunjukkan kasih sayang dan kebaikan terhadap penyandang disabilitas. Dalam hal ini, termasuk memberi dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan yang baik.

Jangan Mempersulit

Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya inklusi dan aksesibilitas. Nabi Muhammad “Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang menyusahkan seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia.” (HR. Abu Dawud)

Dalam konteks disabilitas, ini berarti bahwa umat Islam harus berjuang untuk menciptakan masyarakat yang inklusif. Selain itu, setiap individu bisa mengaksesnya tanpa terkecuali.

Kesimpulannya, Islam memandang penyandang disabilitas memiliki harkat dan martabat yang sama dengan mereka yang tidak.

Islam juga menekankan pentingnya memperlakukan semua orang dengan kebaikan dan kasih sayang.

Selain itu, muslim pun harus menciptakan masyarakat yang inklusif, di mana setiap orang bisa mengaksesnya.

Dengan mengikuti ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ, umat Islam dapat bekerja sama menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berbelas kasih untuk semua.


Foto: Charles Deluvio, Unsplash