Artikel

Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan

Hukum puasa Ramadhan adalah wajib. Orang yang meninggalkan puasa Ramadhan harus menggantinya di lain hari dengan qadha. Namun, dalam kasus lupa jumlah utang puasa, apa yang harus kita lakukan?

Pada dasarnya, mengganti puasa bisa dengan dua cara. Pertama, qadha atau mengganti dengan puasa di luar Ramadhan sesuai jumlah hari yang ditinggalkan. Berikut dalilnya:

“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain…” (QS. Al-Baqarah: 185)

Kemudian, yang kedua adalah membayar fidyah. Fidyah adalah bentuk membayar utang puasa dengan memberi makan dhuafa. Berikut dalilnya:

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184)

Adanya dalil-dalil tersebut menguatkan keharusan puasa Ramadhan, sekaligus menegaskan kewajiban membayar utang puasa.

Lupa Jumlah Utang Puasa

Akan tetapi, bagaimana kalau kita lupa berapa jumlah utang puasa? Atau misalnya karena kejahilan di masa lalu, tidak pernah berpuasa sama sekali dan lupa jumlah yang harus di-qadha?

Seperti yang kita yakini bersama, Islam adalah agama penuh kasih-sayang, termasuk bagi mereka yang ingin bertaubat. Islam juga memberi kemudahan beramal sholeh untuk umatnya. Oleh karena itu, menyikapi situasi lupa utang puasa, berikut beberapa hal yang harus kita lakukan.

Pertama, beristigfarlah dan memohon ampunan Allah atas kelalaian masa lalu. Allah sangat mencela orang yang begitu perhatian urusan dunia, tapi lalai urusan akhirat.

“Mereka mengetahui yang dzahir dari kehidupan dunia, namun dalam urusan akhirat, mereka lalai.” (QS. Ar-Rum: 7)

Kedua, ambillah hitungan yang mendekati keyakinan kita. Dalilnya adalah sabda Rasulullah ﷺ terkait bilangan rakaat shalat yang terlupa.

“Apabila kalian ragu dalam shalat, hendaknya dia buang keraguannya dan dia ambil yang lebih meyakinkan….” (HR. Abu Daud 1024 dan dishahihkan Al-Albani)

Dalam shalat, Rasulullah ﷺ mengarahkan kita untuk mengambil bilangan yang lebih sedikit. Contohnya, saat shalat Dzuhur terlupa apakah sudah 2 atau 3 rakaat, syariatnya, kita ambil bilangan 2 rakaat, sehingga menggenapi 2 rakaat lagi.

Adapun dalam menghitung jumlah kewajiban mengganti puasa, misalnya apakah 5 atau 7 hari, maka ambillah yang 7 hari.

Ambil pilihan yang lebih berat/banyak, karena ini akan menenangkan dan menuntaskan hutang puasanya. Daripada kita memilih 5 hari, namun ada 2 hari yang meragukan dan menghantui kita hingga lama.

Ketiga, jika kita termasuk yang harus qadha, maka segeralah membayarnya sebelum masuk Ramadhan berikutnya. Apabila terlambat bayar, maka ada ganjaran keterlambatan, yakni bayar fidyah.

Keempat, jika hanya harus membayar fidyah, maka segeralah bayar sesuai ketentuannya. Saat ini, ada banyak lembaga yang menampung pembayaran fidyah. Pilihlah lembaga yang kredibel dan amanah, agar niat fidyah kita sampai kepada yang membutuhkan.

Bayar Fiyah di Masjid Nusantara

Dalam hubungannya dengan puasa, satu hal yang harus kita ingat: jumlah utang puasa yang harus dibayar. Kita bisa mencatatnya setiap hari batal. Jika termasuk yang boleh fidyah, maka bayarlah langsung fidyahnya hari itu.

Saat ini, bayar fidyah sangatlah mudah. Di Masjid Nusantara, Anda bisa membayar fidyah dengan harga Rp 22.500 per hari utang puasa. Semua ini bisa Anda lakukan dari rumah dengan berbekal HP saja. Insya Allah, bayar fidyah mudah, semudah belanja online.


Referensi: Konsultasi Syariah