Berita penyaluran program

Kembali Salurkan Amanah, MN Sambangi Pesantren Ramah Difabel

Bandung, masjidnusantara.org–Memasuki paruh kedua 2022, Masjid Nusantara terus melakukan penyaluran amanah dari Sobat Masjid. Pada Selasa, (05/07/2022), tim menyambangi pesantren ramah difabel Mihrab Qur’an Al Fatih, di Cilengkrang, Kab. Bandung, Jawa Barat.

“Setiap rupiah yang donatur sedekahkan melalui Masjid Nusantara, insya Allah kami sampaikan kepada yang berhak. Kali ini, kami menyalurkannya di pesantren ramah difabel pimpinan Ustadz Muhammad Isa ini,” ungkap Manajer Digital Fundraising, Suryati.

masjid nusantara penyaluran bandung raya
Para pengurus dan pengajar di Mihrab Quran Al Fatih menerima bingkisan dari Sobat Masjid.

Dalam kesempatan ini, Suryati merinci ada beberapa program yang tersalurkan di pesantren gratis ini.

masjid nusantara penyaluran bandung raya
Beberapa penerima sedekah mukena. Kiri: Rohaeti (47), ibu dari santri difabel Abim. Kanan: Nila (25), ibu dari santri difabel Nazril.

Adapun penyalurannya, 10 mukena untuk ibu santri difabel dan santri perempuan. Sebanyak 10 sarung untuk santri difabel dan non difabel. Kemudian, lima mushaf untuk santri penghafal Al Quran, dan 12 paket bingkisan sembako untuk para pengajar pesantren.

Pesantren Ramah Difabel

Pesantren Mihrab Quran Al Fatih merupakan pesantren tahfidz yang menerima santri difabel untuk belajar di dalamnya. Dari total 54 santri, ada 34 santri difabel. Selain belajar Al Quran dan menghafalnya, pengajar juga fokus pada penguatan mental para santri difabel ini.

masjid nusantara penyaluran bandung raya
Santri difabel di Mihrab Quran Al Fatih menerima sedekah Al Quran titipan Sobat Masjid. Kiri: Azzam (10), penyandang cerebral palsy. Kanan: Barkah (17), penyandang tuli.

“Pertolongan Allah datang pada saat kita mendekat pada Al Quran. Insya Allah, jika dekat dengan Allah, sedahsyat apapun ujian, hanya Allah yang kita pegang,” tutur Ustadz Muhammad Isa, pimpinan Mihrab Quran Al Fatih.

masjid nusantara penyaluran bandung raya
Santri-santri difabel penuh semangat. Kiri: Abim (17), sedang melanjutkan hafalan juz 30. Kanan: Sabil (17), sudah hafal 5 juz.

Sebagai seorang difabel, Ustadz Isa pun menyadari bahwa butuh kesabaran dan kekuatan ekstra untuk melatih mental para santri, terutama yang difabel. Oleh karena itu, ia ingin membangun pesantren ramah difabel, di mana para santrinya saling toleran dan membantu satu sama lain.

masjid nusantara penyaluran bandung raya
Alat shalat berupa sarung titipan Sobat masjid sudah diterima para santri penghafal Al Quran ini.

“Harapan saya, bukan hanya santri non difabel yang tangguh, tetapi yang difabel juga. Saat ini, yang diperlukan adalah difabel yang bermental kuat. Adapun yang non difabel, harus jadi pribadi yang lebih peduli,” pungkasnya. (*)