Artikel

Hari Solidaritas Hijab Internasional dan Pencetusnya

Setiap 4 September, dunia memperingati Hari Solidaritas Hijab Internasional atau International Hijab Solidarity Day (IHSD). Sebuah gerakan mendukung kebebasan penggunaan hijab di seluruh dunia, namun berlatar belakang peristiwa tragis. Simak beberapa faktor pencetus gerakan ini.

Larangan Pemakaian Hijab di Eropa

Muslimah di Eropa tak seberuntung kita di Indonesia. Pada 2004 lalu, pemerintah Inggris melarang para mahasiswa mengenakan segala bentuk simbol keagamaan, termasuk hijab. Pemerintah Prancis menyusul memberlakukan aturan kontroversial ini.

Sumber ilustrasi: unsplash.com

Imbasnya, terjadi aksi protes besar-besaran. Massa turun ke jalan, baik muslim maupun nonmuslim yang simpati. Mereka sepakat, aturan larangan berhijab di tempat umum melanggar hak asasi manusia.

Tragedi Marwa el Sherbini

Pada 2008 lalu, seorang hijaber bernama Marwa el Sherbini sedang mengasuh anaknya di sebuah taman di kota Dresden, Jerman. Tiba-tiba, seorang pria, Alex W., menghampirinya sambil mengancam, melontarkan makian rasis, dan menuduhnya teroris. Tak terima, Marwa melaporkan Alex ke polisi.

Pada 1 Juli 2008, Marwa kembali bertemu Alex. Kali ini, mereka berhadapan di pengadilan setempat. Marwa bersaksi atas tuduhannya kepada Alex.

Saat berdiri berhadapan itulah, Alex menikam Marwa pisau. Marwa tewas seketika dengan 16 luka tusukan. Saat itu, ia tengah mengandung tiga bulan.

Aksi mengenang Marwa el Sherbini. Sumber foto: tellerreport.com

Tragedi Marwa el Sherbini menyentak dunia. Islamofobia telah merenggut nyawa seorang muslimah. Semua hanya karena hijab yang ia kenakan telah memicu kebencian dan kecurigaan tak berdasar.

“Bayangkan, kalau itu adalah anaknya Angela Merkel, apa yang akan dia lakukan? Atau anak dari perempuan Jerman lainnya? Apa yang bermasalah dari jilbab Marwa? Bunda Maria, kan, juga memakai kerudung. Begitu pula para biarawati di biara. Apa, sih, yang buruk kalau seseorang menutupi kepalanya?” tanya Ali el Sherbini, ayah Marwa, seperti dikutip dari dw.com

Peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional

Peristiwa tragis yang menimpa Marwa menguatkan umat Islam untuk bergerak. Pada 4 September 2009, Organisasi Islam Eropa (FIOE) mencetuskan gerakan penolakan atas diskriminasi terhadap muslimah berhijab, juga islamofobia. Sejak saat itu, 4 September kita kenal sebagai peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional.

Di Indonesia sendiri, Hari Solidaritas Hijab Internasional diisi dengan aksi solidaritas terhadap muslimah di negara lain, yang masih mendapat diskriminasi karena hijab yang dikenakannya. Beberapa organisasi muslimah juga mengisinya dengan syi’ar mengajak muslimah Indonesia yang belum berhijab. (*)