Kuala Lumpur, masjidnusantara.org–Masjid Al-Kahf Poco Dedeng tampil memukau di Indonesian Architects Week Kuala Lumpur 2024 dengan desain ramah lingkungan yang inovatif.
Acara yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, ini, mengusung tema “Equatorial Synaesthesia” dan menghadirkan karya-karya arsitektur yang menonjolkan keanekaragaman budaya serta iklim tropis.
Masjid Al-Kahf Poco Dedeng, hasil kolaborasi Aaksen Responsible Architecture, Kahf, dan Masjid Nusantara, memanfaatkan teknologi pemanenan air hujan dan daur ulang air wudhu, menampilkan harmoni antara fungsi spiritual dan ekologi.
Atap tropis miring mengumpulkan air hujan untuk difiltrasi sebagai air wudhu, dan bekas air wudhu digunakan kembali untuk menyiram tanaman. Desain berkelanjutan ini menjadikannya contoh arsitektur masjid yang ramah lingkungan.
“Kami sangat bangga bahwa Masjid Al-Kahf Poco Dedeng berhasil tampil di kancah internasional, membawa konsep Smart Mosque yang mengedepankan kelestarian alam,” ujar Pras Purworo, CEO Masjid Nusantara.
“Ini adalah langkah besar untuk mempromosikan arsitektur masjid yang berkelanjutan dan menginspirasi lebih banyak masjid untuk mengadopsi konsep eco-friendly,” tambahnya.
Acara ini juga bertepatan dengan Union Internationale des Architectes (UIA) 2024, menarik perhatian delegasi dari berbagai negara. Pengunjung dapat menyaksikan langsung inovasi arsitektur ini di The Godown Arts Centre setiap hari dari pukul 11.00 hingga 20.00 selama berlangsungnya acara.