Artikel

Masjid Agung Banten yang Penuh Sejarah

Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Maka, tak mengherankan jika banyak bangunan masjid yang memiliki sejarah panjang. Masjid Agung Banten contohnya yang memiliki andil besar dalam perkembangan Islam di Tanah Banten. Membangun masjid ini dilaksanakan pada era pemerintahan raja pertama di Kesultanan Banten yakni Sultan Hasanuddin. Tepatnya di tahun 1552 – 1570.

Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai putra pertama dari salah satu wali songo yakni Sunan Gunung Jati. Berikut keunikan dan keutamaan dari Masjid Agung Banten sebagai wisata religi dan bersejarah.

Perpaduan Arsitektur yang Unik

Bicara mengenai Masjid Agung Banten tak bisa dilepaskan dari unsur arsitekturnya yang unik dan memiliki perpaduan antar budaya yang khas. Luas bangunannya sendiri sekitar 1,3 hektare. Komplek bangunan masjid dikelilingi dengan tembok yang memiliki tinggi sekitar 2 meter. Ditambah lagi dengan satu menara yang jadi daya tariknya.

Jika dilihat sekali lagi, Masjid Agung Banten memiliki ciri tiga budaya dalam arsitekturnya ini. Budaya tersebut antara lain Jawa, Eropa, Hindu, dan Tionghoa. Misalnya saja untuk atapnya yang memiliki tingkatan. Ini seperti sebuah pagoda dan bagi masyarakat Jawa yang melambangkan tumpeng maupun tingkatan manusia di mata Allah.

Punya Menara yang Megah

Selain arsitekturnya yang unik, Masjid Agung Banten juga memiliki menara yang megah. Tinggi menara tersebut kurang lebih 24 meter dan memiliki diameter dengan ukuran 10 meter. Pada sisi-sisinya terdapat kolam. Lokasi menara ini berada di sisi timur masjid. Menurut sejarahnya, menara ini dibangun oleh seorang arsitek asal Belanda yakni Hendrik Lucaszzon Cardel di tahun 1629 yang mendapat perintah langsung dari Sultan Haji.

Dahulu menara ini digunakan untuk tempat mengumandangkan adzan saat waktu salat tiba. Pada saat dalam masa perang, menara masjid ini kerap digunakan sebagai tempat mengawasi kondisi sekitar. Dari atas menara, dapat terlihat hamparan laut yang berjarak kurang lebih 1,5 kilometer dari masjid. Saat ini, menara Masjid Agung Banten menjadi ikon tersendiri yang menjadi daya tariknya.

Detail Arsitektur yang Sarat Makna

Dahulu, para arsitek dan para leluhur raja Banten saat membangun masjid ini begitu memperhatikan detail dan makna yang mendalam dari segi keagamaan. Contohnya saja dapat dilihat dari pintu masuk masjid. Pintu masjid di sini ada enam, hal tersebut sebagai perlambang rukun iman yang berjumlah enam butir.

Lalu, saat masuk Anda harus merunduk karena pintu memang pendek. Maknanya adalah agar selalu ingat dan merendahkan diri ketika beribadah dan masuk rumah Allah. Tiang masjid di sini ada 24 unit. Ini adalah gambaran jika dalam sehari ada 24 jam yang dapat digunakan untuk beribadah.

Wisata Religi yang Patut Dikunjungi

Tempat ibadah ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Banten saja karena sejarah membangun masjidnya, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Tak heran jika masjid agung kerap dijadikan tujuan wisata religi masyarakat di Indonesia. Sebagian besar para peziarah di sini berdoa untuk keselamatan diri dan hajat mereka serta mendoakan para ulama serta para raja Banten dan keluarganya yang sudah lebih dulu menghadap Sang Khalik.

Tak hanya itu saja, dengan mengunjungi Masjid Agung ini, berarti juga belajar menyelami sejarah dan khazanah pengetahuan perkembangan masyarakat Islam di Indonesia, khususnya di tanah Banten dan sekitarnya. Jika Anda berkunjung ke Banten, sempatkanlah untuk mampir sejenak ke masjid megah nan bersejarah ini.

Setidaknya, itulah ulasan mengenai sejarah Masjid Agung Banten yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda tentang perkembangan Islam di nusantara


Nah, Sobat, masjid sebagai tempat kita beribadah haruslah dijaga dengan baik. Sebagai lembaga yang concern pada keberadaan masjid, Masjid Nusantara banyak menemukan kondisi masjid di pedalaman yang berbeda drastis dengan masjid perkotaan yang kokoh dan terawat.

Untuk itu, Masjid Nusantara mengajak Sobat Masjid untuk bersama-sama menjaga dan merawat masjid pelosok dengan cara berdonasi untuk renovasi masjid pelosok melalui link berikut:
https://www.masjidnusantara.org/produk/renovasi-100-masjid-musholla-di-pelosok/

Baca juga: Masjid Saka Tunggal, Saksi Kedatangan Islam ke Indonesia