Artikel

Kenali Pasangan Lewat Ta’aruf, Jangan Lupa Tanyakan 6 Pertanyaan Ini

Menikah adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh agama. Bahkan, Rasululullah SAW mengumpamakannya sebagai ibadah yang menyempurnakan separuh iman. Ini seperti hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik:

Nabi SAW bersabda, “Siapa yang menikah maka sungguh ia telah diberi setengahnya ibadah.

Salah satu cara untuk mengenal calon pasangan sebelum melangkah menuju pernikahan adalah dengan proses ta’aruf. Saat menjalani ta’aruf, seseorang boleh menanyakan banyak hal kepada calon pasangannya. Berikut 6 pertanyaan yang bisa ditanyakan untuk mengenal calon pasangan.

Pandangan Terhadap Sebuah Pernikahan

Hal pertama yang bisa ditanyakan dalam proses ta’aruf adalah pandangan terhadap sebuah pernikahan. Ini karena tujuan utama dalam proses ta’aruf adalah untuk sebuah pernikahan. Sebelum melangsungkan pernikahan, ada baiknya setiap calon mengetahui visi masing-masing, untuk mengetahui sejauh mana pengetahuannya dalam membina rumah tangga.

Menikah bukan hanya menjalin sebuah hubungan yang sah di mata hukum dan agama, tapi juga bagaimana menjalani proses setelahnya. Saat dinyatakan sah sebagai suami istri, kehidupan baru telah tiba. Jika tidak memiliki visi atau pandangan yang jelas tentang pernikahan, seseorang akan sulit untuk menyamakan persepsi dengan pasangannya. Perlu pandangan yang jelas dan matang sebelum menjalani kehidupan setelah menikah.

Kesiapan untuk Menikah

Setelah mengetahui tentang pandangannya tentang sebuah pernikahan, kini saatnya untuk mengetahui kesiapan calon pasangan untuk menikah. Seperti yang dijelaskan pada paragraf di atas, pada umumnya ta;aruf adalah proses untuk melangkah menuju pernikahan. Oleh karena itu, Anda berhak mengetahui tentang kesiapannya dalam membina sebuah rumah tangga.

Pastikan jika calon pasangan benar-benar memiliki mental yang siap untuk menikah. Mengapa demikian? Banyak orang yang terpaksa untuk menikah dengan beberapa alasan. Misalnya, didesak oleh orang tua, umur yang semakin menua, dan sebagainya. Dengan mengetahui kesiapannya untuk menikah, maka Anda bisa memiliki gambaran kehidupan rumah tangga seperti apa yang akan dijalani.

Karakter Diri

Memutuskan untuk melakukan proses ta’aruf itu artinya seseorang pada umumnya belum mengetahui karakter calon pasangannya secara menyeluruh. Pada proses ini, tidak ada salahnya untuk bertanya tentang karakter masing-masing. Karakter diri dari masing-masing pasangan sangat dibutuhkan untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

Dengan menanyakan hal ini kepada calon pasangan, kita akan mengetahui bagaimana cara ia bersikap dalam menghadapi sesuatu, termasuk dalam menyelesaikan konflik. Konflik akan menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga, sehingga diperlukan manajemen emosi yang tepat. Dengan mengetahui karakter calon pasangan, kita bisa melihat sifat dan kepribadiannya. Anda dapat menanyakan tentang bagaimana ia menyelesaikan masalah, dan apa saja yang bisa membuatnya menjadi marah.

Pengetahuan tentang Hak dan Kewajiban setelah Menikah

Menikah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain menghindarkan dosa zina, menikah juga menggenapi separuh dari iman. Tapi, sebelum menikah, seseorang disarankan untuk mengetahui banyak hal tentang calon pasangannya. Salah satunya adalah pemahaman tentang hak dan kewajiban.

Saat dua manusia memutuskan untuk bersatu dalam ikatan pernikahan, mereka harus memahami peran apa yang akan dijalani, termasuk tentang hak dan kewajiban, meskipun tak tertulis. Pengetahuan tentang hak dan kewajiban ini lah yang akan membentuk sebuah perspektif yang sama. Dengan demikian, seseorang akan mengetahui apa batasan-batasan dalam berumah tangga, apa peran yang harus dijalani, dan perilaku apa yang harus dijauhi. Meskipun, hal-hal tersebut bisa terus dikomunikasikan secara kontinu sampai setelah menikah.

Pemahaman tentang Ibadah

Sudah jelas, ta’aruf adalah medium untuk dua manusia yang ingin menikah dan menghindari dosa. Dari hal ini, tentu seseorang tersebut pada umumnya memperhatikan ibadah yang diperintahkan agama. Menjalankan sebuah kehidupan rumah tangga bukan hanya urusan duniawi, tapi juga memperhatikan urusan akhirat.

Menanyakan tentang ibadah bukan hal yang harus dihindari. Justru ini akan membuat calon pasangan mengetahui seberapa rajin ia menjalankan dan menjaga ibadahnya. Ibadah merupakan aspek penting dalam ikatan pernikahan, karena dapat menjadi sebuah pondasi untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

Pandangan tentang Masa Depan

Dalam memulai kehidupan baru dengan menikah, itu artinya seseorang akan menghabiskan masa depannya bersama pasangan. Dalam ta’aruf, tidak ada salahnya untuk menanyakan tentang masa depan kepada calon pasangan. Ini akan memberikan sebuah gambaran atas perspektifnya tentang masa depan pernikahan.

Dengan 6 pertanyaan tersebut, seseorang akan mendapatkan gambaran seperti apa calon pasangan yang akan menemaninya dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Proses ini akan menciptakan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Aamiin.