Artikel

Kekeringan Mencekik Warga Lembata

Warga NTT Kesulitan Air Bersih

Ternyata saudara kita ada yang sangat kesulitan air bersih. Padahal mereka memiki 5 titik sumur bor. Ironinya semua titik sumur berisi air asin. Jadi warga tak bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Sudah biasa katanya, karena memang dari dulu di sini kesulitan air. Setiap tahun beberapa kabupaten NTT mengalami kekeringan ekstrem. Biasanya paling lama tak merasakan hujan selama 60 hari. Tahun ini rekor karena warga belum merasakan air hujan.

Kesediaan Tangki Air

Tapi, kondisi hari ini sudah lebih baik, kata Pak Bahrudin. Sudah ada sumur keliling (mobil tangki air). Jadi lebih mudah akses untuk mendapatkan air bersih.

Dibandingkan dengan dulu, kalau butuh air harus menyebrang laut ke desa lain. Masyallah, demi memenuhi kebutuhan air bersih warga harus berjuang sekeras itu.

Sayangnya warga harus membeli air dalam tangki mobil dengan harga yang cukup mahal. Demi seteguk air minum sebesar Rp 15.000 harus dibayarkan.

Bantuan Air Bersih dari Yayasan Masjid Nusantara

Alhamdulillah, tanggal 13 september 2023 tim Masjid Nusantara beserta relawan menyalukan air bersih. Tepatnya di Desa Kolipadan, Kec. Ile Ape, Kab. Lembata, NTT. Terdapat 4 Dusun. Dusun A, B, C, D.

Satu dusun diberikan 2 tangki mobil air bersih, berisi 5000 liter. Jika digabungkan sekitar 40.000 liter air bersih. Jumlah penerima manfaat sejumlah 285 KK, sebanyak 970 jiwa.

Warga Desa Kolipadan sangat gembira dan menyambut hangat kedatangan Masjid Nusantara. Mereka sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan air bersih ini.

“Tiap tahun desa di sini selalu sulit air, dulu kita harus menyebrang dan beli air di pulau sebrang. Sekarang sudah ada tangki namun jarang datang dan harganya 15 ribu per tong. Terima kasih Masjid Nusantara atas air bersihnya,” ujar Mama Nurani.

Program Bantuan Air Berkelanjutan

“Alhamdulillah lega sekali karena saat musim kemarau memang kami sering kekurangan air. Harapannya semoga ada bantuan kembali untuk jangka panjang dalam mengatasi masalah kekeringan ini,” ujar Pak Abdul Ahmad, Kepala Dusun.

“Harapannya semoga ada bantuan berkepanjangan untuk masalah air ini,” Pak Rumlan, Kepala Desa.