Artikel

Malaikat Tanpa Sayap dengan Cinta Tak Terbatas

Kalau kata Kahlil Gibran dalam puisinya, ibu adalah pemberi harapan dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan. Siapa yang tidak setuju dengan ungkapan itu? Pasti ngga ada kan yah!

Ibu memang punya tempat khusus di hati anak-anaknya. Walau tak semua terbiasa mengungkapkan rasa sayangnya. Tak sedikit dari kita yang merasa gengsi jika menyatakan cinta pada ibu. Padahal dia adalah orang yang sangat berarti karena telah melahirkan kita ke dunia ini.

Mungkin seorang anak yang berusia 6 tahun. Ungkapan sayang kepada ibu masih mudah untuk diucapkan. Beda dengan anak yang sudah mulai menginjak usia remaja bahkan dewasa.

Apalagi bagi kita yang hidupnya sudah terpisah karena pernikahan. Menyandang status istri, bahkan seorang ibu. Jarak sudah semakin jauh dan komunikasi kian melonggar.

Terkadang lupa untuk menanyakan kabar walau hanya lewat telpon. Terlalu sibuk dengan kehidupan sendiri. Padahal selama ini dia yang membuat kita siap menyandang status ini.

Omelannya setiap hari karena pekerjaan rumah yang tak selesai, atau masakan yang kurang garam. Menjadi caranya menyiapkan kita untuk hidup bersama orang lain. Dia juga selalu melatih kita hidup sebagai seseorang yang mandiri.

Hidup sekian lama jauh darinya, bukankah rindu dengan aroma dan rasa masakannya? Suaranya yang lemah lembut, walau terkadang nyaring di telinga kalau kita berbuat salah? Atau tangan hangatnya yang selalu membelai rambut ketika di pangkuannya?

Untukmu yang merindukannya, jangan sungkan menekan nomornya. Hubungi dia dan katakan terima kasih atas semuanya. Jangan lupa juga untuk sampaikan betapa kamu menyanginya.

Selamat hari ibu, untuk semua ibu hebat di seluruh dunia!