Artikel

Amalan Lailatul Qadar untuk Wanita Haidh

“Di bulan Ramadhan ini terdapat Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. Ahmad)

Begitu pentingnya Lailatul Qadar, hingga orang yang tidak mendapatkannya akan sangat merugi. Namun, kaum wanita ada uzur menstruasi setiap bulan. Jadi, adakah amalan Lailatul Qadar untuk wanita haidh?

Juwaibir pernah mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh Dhohak, “Bagaimana pendapatmu dengan wanita nifas, haidh, musafir dan orang yang tidur (namun hatinya dalam keadaan berdzikir), apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?”

Adh Dhohak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Siapa saja yang Allah terima amalannya, dia akan mendapatkan bagian malam tersebut.” (Lathaif Al-Ma’arif)

Penjelasan ulama di atas menunjukkan, wanita haidh, nifas, bahkan musafir pun tetap bisa mendapatkan Lailatul Qadar. Namun, karena wanita haidh dan nifas tidak boleh shalat saat berhalangan, maka mereka boleh melakukan amalan lain.

Amalan Lailatul Qadar untuk Wanita Haidh

Rasulullah ﷺ menyebutkan, Lailatul Qadar akan didapatkan oleh mereka yang menghidupkan malam itu dengan ibadah.

“Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)

Meski demikian, Syekh Nawawi dalam Nihayatuz Zain menjelaskan, ada tiga tingkatan dalam menghidupkan Lailatul Qadar.

“Yang tertinggi adalah menghidupkan Lailatul Qadar dengan shalat. Adapun tingkatan yang sedang adalah menghidupkan Lailatul Qadar dengan zikir. Tingkatan terendah adalah menjalankan shalat Isya dan Subuh berjamaah.”

Jenis Amalan Wanita Haidh

Oleh karena itu, wanita haidh dan nifas tetap bisa menghidupkan Lailatul Qadar dengan beberapa amalan berikut:

  1. Membaca Al-Quran tanpa menyentuh mushaf,
  2. Memperbanyak dzikir, seperti tasbih, tahlil, tahmid, dan lainnya,
  3. Banyak istigfar,
  4. Memaksimalkan doa,
  5. Bersedekah

Dari penjelasan di atas, jelaslah sudah bahwa wanita haidh tetap bisa mendapatkan Lailatul Qadar. Kuncinya adalah kesungguhan amal yang berlandaskan iman, dan mengharap ridha Allah semata.

Jadi, yuk, tetap semangat beribadah dan cari Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Salah satunya dengan mengamalkan sedekah bangun masjid pelosok.


Sumber: Bincang Syariah, Rumaysho
Foto: Unsplash