Artikel inspirasi

20 Amal Harian Tuntunan Rasulullah

Dua dekade sudah manusia menjalani era milenium, terpaut hampir 1500 tahun dengan masa hidup Rasulullah ﷺ. Sebagai seorang muslim yang merindukan baginda Rasul, buku amal baru di tahun 2020 ini harus ditulisi dengan hal-hal baik. Nabi ﷺ telah memberi tuntunan yang bisa kita teladani, agar di Hari Penghisaban kelak kita diakui sebagai umatnya dan mendapat syafaat darinya. Berikut Masjid Nusantara rangkum dalam 20 amal harian tuntunan Rasulullah ﷺ.

Shalat Lima Waktu

Hukum shalat lima waktu adalah wajib (fardu) untuk muslim yang mencapai usia baligh. Shalat ibarat sungai yang mencuci dosa-dosa manusia.

Meninggalkannya dengan sengaja bisa membuat seseorang kafir. Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Shalat Sunat Rawatib

Dalam shalat wajib ada shalat pengiring yang disebut shalat sunat rawatib. Fungsinya untuk melengkapi kekurangan shalat wajib yang mungkin terjadi tanpa kita sadari.

Hadits Rasulullah ﷺ menyebutkan, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan 12 rakaat pada shalat sunat rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): 4 rakaat sebelum Dzuhur, dan 2 rakaat sesudahnya, dan 2 rakaat sesudah Maghrib, dan 2 rakaat setelah Isya, dan 2 rakaat sebelum Subuh.” (HR. At Tirmidzi)

Dzikir Setelah Shalat Wajib

Berikut bacaan dzikir yang disunahkan Nabi ﷺ setelah salam pada shalat wajib:

  • Astagfirullahal ‘azim—beristigfar (3x)
  • Allaahumma antas-salaam, wa minkas-salaam, tabaarakta yaa dzal-jalaali wal-ikraam
  • Allaahumma laa mani’a limaa a’thaita, wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa-u dzal-jaddi minkal-jadd
  • Subhanallah—bertasbih (33x)
  • Alhamdulillah—bertahmid (33x)
  • Allahu akbar—bertakbir (33x)
  • Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syay-in qadiir
Berdo\’a

Allah menyukai hamba yang berdo\’a, karena menunjukkan tanda penghambaan, pengakuan bahwa manusia selalu membutuhkan-Nya. Bahkan untuk perkara sepele pun.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman, “Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian. Maka mintalah pakaian kepadaku, niscaya akan kuberikan.” (HR. Muslim)

Beristigfar

Beristigfar atau memohon ampunan kepada Allah adalah bentuk pengakuan kita akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Rasulullah ﷺ disebutkan dalam sehari beristigfar minimal 70 kali.

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tidaklah seorang hamba beristigfar 70 kali sehari, kecuali Allah akan ampuni 700 dosa (kecil), sebab tiap harinya seseorang itu melakukan lebih dari 700 jenis dosa kecil.”

Shalat Tahajud

Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari (tahajud).” Beliau tidak pernah meninggalkan ibadah sunat yang satu ini. Bahkan disebutkan, Rasulullah tahajud hingga kaki beliau bengkak-bengkak.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa tahajud adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah, mencegah berbuat dosa, menghapus kesalahan, dan mencegah segala penyakit dari tubuh.

Membaca Al Quran

Dalam hadits diriwayatkan At Tirmidzi, satu huruf yang dibaca dalam Al Quan bernilai 10 kali kebajikan. Membaca Al Quran ibarat bercakap-cakap dengan Allah. Semakin sering ‘bercakap-cakap’, semakin kita mencintai-Nya, semakin tenang hati kita.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Bacalah Al Quran oleh kamu sekalian, karena Al Quran yang dibaca ketika hidup di dunia, akan menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya di hari kiamat nanti.”

Shalat Berjamaah di Masjid

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat seorang laki-laki dalam jamaah melebihi shalatnya sendirian sebanyak 27 derajat.” Para ulama bahkan sepakat, shalat berjamaah di masjid hukumnya wajib untuk kaum adam.

Shalat berjamaah—terutama di masjid—membawa banyak hikmah. Bertemu saudara seiman bisa memperkuat ukhuwah dan keteguhan kita dalam Islam. Shalat di masjid pun menjadi syiar dan dakwah Islam untuk menunjukkan eksistensi Islam, serta memanggil hati yang hanif untuk mengenal agama ini.

Shalat Dhuha

Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia memiliki 360 sendi, diwajibkan bersedekah untuk setiap sendinya. Para sahabat bertanya, “Siapa yang mampu melakukan demikian, wahai Rasulullah? Nabi bersabda, “Cukup dengan menutup dahak yang ada di lantai masjid dengan tanah dan menghilangkan gangguan dari jalanan. Apabila engkau tidak mendapatinya, maka lakukanlah dua rakaat shalat dhuha, yang itu bisa mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

Bersedekah

Dalam sebagian harta yang kita miliki, ada hak orang lain yang wajib dikeluarkan lewat sedekah. Bersedekah pun melatih kita menjadi hamba yang murah hati dan jauh dari sifat kikir.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan At Thabrani, Nabi ﷺ mengatakan sedekah yang dikeluarkan tanpa riya dapat memadamkan kemarah Allah. Sedekah pun bisa menghapus dosa. Allah berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugerah-Nya) lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al Baqarah: 261)

Menjaga Wudhu

Seolah sepele, menjaga wudhu justru amalan luar biasa. Menjaga wudhu berarti menjaga kesucian, perlu komitmen kuat melakukannya. Salah satu sahabat yang selalu menjaga wudhu adalah Bilal bin Rabah.

Rasulullah ﷺ pernah bertanya kepadanya amalan apa yang diperbuatnya, karena beliau mendengar suara sandal Bilal di surga. Bilal menjawab, “Wahai Rasulullah, aku biasanya tidak meninggalkan shalat dua rakaat sedikit pun. Setiap kali berhadats, aku lantas berwudhu, dan aku membebani diriku dengan shalat dua rakaat setelah itu.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Shalat Sunat Setelah Wudhu

Shalat sunat ini dilakukan langsung setelah wudhu sebanyak 2 rakaat, selama waktunya longgar. Adapun jika setelah wudhu kita lihat shalat sudah dimulai, maka disyariatkan langsung ikut shalat berjamaah saja.  Nabi ﷺ bersabda, “Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat 2 rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa, melainkan wajib baginya mendapatkan surga.” (HR. Muslim)

Shalat Taubat

Disadari atau tidak, setiap hari manusia berbuat dosa, dan salah satu cara menghapusnya adalah mengamalkan shalat sunat taubat. Banyaknya 2 rakaat, bisa dilakukan siang atau malam hari. Ibnu Katsir menjelaskan syarat taubat ini, yaitu menghindari dosa, menyesali dosa yang lalu, dan bertekad tidak melakukannya lagi di masa yang akan datang. Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikan atau mengembalikannya.

Shalat Witir

Hukum shalat ini sunat muakad (sangat dianjurkan). Jumlahnya harus ganjil: bisa satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan rakaat. Utamanya dilakukan pada sepertiga malam, tapi jika khawatir tidak dapat bangun malam, bisa shalat witir bisa dikerjakan sebelum tidur.

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bangun di akhir malam, hendaklah ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (oleh para malaikat) dan hal itu lebih utama.” (HR. Muslim)

Dzikir Mutlak

Saat kita mencintai sesuatu, tentu kita akan banyak mengingatnya. Seperti halnya dzikir yang memerlukan kecintaan kepada Allah untuk mengamalkannya. Ada dzikir yang dilakukan setelah shalat wajib, ada pula yang tidak terikat keadaan, bisa kapan saja diucapkan—yang disebut dzikir mutlak. Bacaan dzikir mutlak di antaranya,

  • Subhaanallahi wa bihamdih (100x)
  • Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaa ha illallaah, Allaahu akbar
  • Subhaanallahi wa bihamdihi ‘adad khalqihi wa ridhaa nafsihi wa zinata ‘arsyih
  • Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syay-in qadiir (1x)
Puasa Sunah

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Allah berfirman, “Setiap amalan adalah tebusan, kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.” Maksudnya, di hari penghisaban kelak, setiap amal yang dilakukan manusia akan menjadi penebus dosa dan kezaliman yang ia lakukan semasa hidup, hingga amal itu habis tak bersisa—kecuali puasa.

Amalan ini yang akan Allah simpan dan akhirnya memasukkan orang yang mengamalkannya ke surga. Beberapa puasa sunah yang dilakukan Nabi ﷺ adalah puasa Senin-Kamis, puasa Daud, dan puasa tengah bulan (ayyamul bidh).

Mencari Nafkah Halal

Mencari nafkah halal meski dipandang hina oleh manusia, lebih terhormat daripada meminta-minta dan menjadi beban bagi orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian mengambil tali, lalu pergi ke gunung (untuk mencari kayu bakar), kemudian pulang dengan memikul seikat kayu bakar di punggungnya lalu dijual, Allah akan menjaga wajahnya. Maka ini lebih baik daripada dia meminta-minta kepada manusia, diberi atau ditolak.”

Menyenangkan Sesama Muslim

Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi sesamanya. Apakah dengan berbagi rejeki, menanyakan kabar ayah dan ibu tercinta, menjenguk kerabat yang sakit, atau meringankan beban pekerjaan teman di kantor, selama menyenangkan hati sesama muslim, itu bernilai mulia di mata Allah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Menuntut Ilmu

Ilmu adalah sumber kebaikan, karena ia menjadi cahaya yang mendobrak gelapnya kebodohan. Ilmulah yang mengantarkan manusia ke peradaban. Dalam hadits yang driwayatkan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Tapi ilmu yang dicari ini bukan sembarang ilmu, melainkan ilmu bermanfaat yang didasari keimanan kepada Allah. Buya Hamka pernah berucap, “Iman tanpa ilmu bagai lentera di tangan bayi, dan ilmu tanpa iman bagai lentera di tangan pencuri.”

Berolahraga

Dakwah Islam adalah kewajiban yang diwariskan Nabi ﷺ kepada kita umatnya, sehingga Islam tetap tegak hingga akhir zaman. Maka mensyiarkan Islam tentu memerlukan stamina tangguh, otak cerdik, dan fisik tangguh. Semua bisa didapat dengan berolahraga. Selain itu, Islam adalah agama seimbang. Muslim dituntut tak hanya menguatkan jiwanya, tapi juga raganya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)

Itulah 20 amalan harian sesuai tuntunan Baginda Nabi ﷺ, semoga Allah mudahkan kita meneladaninya.

Referensi: muslim.or.id, rumaysho.com, konsultasisyariah.com. Foto: Adli Wahid on Unsplash

Baca juga: Refleksi Hari Nusantara: Merangkul Saudara di Pulau Terluar