Oleh: Hilman Abdul Rachman, S.Hum

BANDUNG, YMN: Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid sudah menjadi sentral pembinaan umat muslim. Masjid pula yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW saat hijrah dari Makkah menuju Madinah. Melalui masjid Rasulullah SAW mentarbiyah para sahabatnya seperti Abu Bakar Shidiq RA, Umar Bin Khattab R.A, Ustman Bin Affan R.A, dan Ali Bin Abi Thalib R.A. Dari para sahabat itulah lahir negarawan – negarawan muslim yang sangat fenomenal.

Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran masjid sebagai pondasi utama dalam menyatukan umat Islam, sehingga dapat memberikan pengaruhnya ke berbagai penjuru dunia.

Sebagai contoh Masjid Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah SAW, telah menjadi saksi sejarah umat manusia bahwa betapa pentingnya peran masjid tidak hanya difungsikan sebagai pusat aktivitas keagamaan, tetapi juga sebagai tempat kegiatan sosial kemasyarakatan. Masjid Nabawi telah menjadi simbol peradaban umat Islam.

Saat ini, Indonesia berada dalam kondisi krisis kepemimpinan. Jika saja umat Islam Indonesia bersatu dan mengoptimalkan fungsi peran masjid yang ada, maka dapat dipastikan krisis kepemimpinan akan teratasi.

Semangat umat islam di indonesia untuk membangun masjid memang perlu diapresiasi. Namun harus kita akui bahwa semangat itu belum cukup. Harus diikuti pula dengan semangat membangun mental karakter atau character building kepemimpinan umat muslim.

Melahirkan muslim negarawan atau tokoh-tokoh yang berkualitas melalui masjid, menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama. Kita memiliki lebih dari 800.000 masjid atau mushola di seluruh indonesia. Maka jika satu masjid menghasilkan satu tokoh berkualitas dan berintegritas, maka melalui tokoh terbaik itu kita punya stock kepemimpinan muslim negarawan.

Melalui masjid, maka lahirlah calon-calon Presiden, Gubernur, Bupati, Wali kota, atau Menteri-menteri terbaik. Krisis kepemimpinan di negeri kita tercinta ini niscaya terselesaikan.