Tak terasa kita sudah memasuki bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam penanggalan hijriyah. Sudahkah kita memaksimalkan 11 bulan yang telah Allah anugerahkan kepada kita? Sudahkah kita memperbanyak amal shaleh? Bagaimana dengan sedekah kita? Sholat kita? Sudahkah semuanya kita tunaikan dengan sebaik-baiknya?
Dan kini, Allah mempertemukan kita kembali dengan bulan Dzulhijjah, salah satu dari bulan-bulan paling mulia dalam Islam.
Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid)’.”
(HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Hadits ini menunjukkan bahwa amal kebaikan di hari-hari tersebut bahkan lebih utama daripada jihad, yang dikenal sebagai ibadah dengan derajat tertinggi. Ini adalah bentuk nyata ajakan Nabi Muhammad kepada umatnya agar tidak menyia-nyiakan momentum Dzulhijjah.
Menjelang pergantian tahun, banyak orang sibuk mengevaluasi pencapaian duniawi mereka. Namun, bagi seorang Muslim, evaluasi akhir tahun Hijriyah justru jauh lebih penting. Ini adalah momentum untuk merenungkan perjalanan yang telah dilalui.
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, adalah hari-hari yang sangat mulia di sisi Allah. Jangan sampai hari-hari penuh keberkahan ini berlalu begitu saja tanpa makna. Salah satu hari terbaik di antara sepuluh hari tersebut adalah Hari Arafah (9 Dzulhijjah). Hari ini memiliki keutamaan luar biasa bagi umat Islam.
Bagi para jemaah haji, Arafah adalah puncak ibadah haji, tempat mereka wukuf dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan. Sementara itu, bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk berpuasa Arafah.
Keutamaan puasa di Hari Arafah sangat besar. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun—setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sebuah kesempatan besar yang sangat disayangkan untuk dilewatkan.
Jangan Lewatkan Hari-Hari Terbaik Ini!
Maka dari itu, tidak heran kalau Rasulullah begitu semangat mengajak kita untuk memaksimalkan ibadah di hari-hari istimewa ini. Karena ini adalah waktu terbaik untuk kita mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya sebelum tahun Hijriyah berakhir.
So, yuk Sobat kita manfaatkan momen terbaik ini! Jangan sampai menyesal karena lebih sibuk dalam urusan dunia di hari-hari terbaik ini!