Artikel Berita Pembangunan Masjid

60 Tahun Penantian, Masjid Bersejarah di Pelosok Garut Akhirnya Tersentuh Renovasi

BANDUNG, MASJIDNUSANTARA.org – Yayasan Masjid Nusantara (YMN) kembali terjun untuk membangunkan masjid tidak layak yang berada di pelosok. Kali ini, tim YMN menyambangi Desa Selaawi, Kec. Talegong, Kab. Garut, untuk membangunkan sebuah masjid yang kondisinya cukup memprihatinkan. Warga sekitar pun senang bukan kepalang. Masjid Jami Al-Jihad yang sudah berdiri sejak tahun 1960 itu akhirnya dibangun ulang.

Direktur Masjid Nusantara, Pras Purworo mengatakan untuk menjangkau masjid tersebut tim harus melakukan perjalanan yang cukup panjang. Jika ditempuh dari Garut Kota, dibutuhkan waktu 8 jam perjalanan. Medan yang dilaluinya pun cukup terjal.

“Alhamdulillah, tim akhirnya sampai ke Desa Selaawi di Talegong Garut untuk membangunkan masjid yang diamanahi oleh donatur. Meski menempuh jarak yang cukup jauh, tapi inilah bentuk konsistensi kami sebagai lembaga profesional pembangun dan pemakmur masjid, yang jangkauannya hingga ke pelosok nusantara,” kata Pras seusai peletakan batu pertama masjid, Senin (29/06/2020).

Sebelum masjid di bangun

Masjid Al-Jihad merupakan masjid bersejarah yang dibangun sejak 6 dekade lalu. Selama puluhan tahun masjid belum tersentuh renovasi. Ekonomi masyarakat yang rendah membuat mereka kesulitan mengumpulkan dana renovasi. Sebelum akhirnya, tim Masjid Nusantara datang untuk mewujudkan keinginan masyarakat.

“Saya mewakili warga Desa Salaawi sangat senang dengan kehadiran tim Masjid Nusantara yang datang tanpa diduga untuk membangunkan masjid di kampung kita ini. Awalnya, kami tidak percaya dengan kejutan ini. Tapi inilah rejeki dari Allah yang tidak diduga,” kata Kepala Desa Salaawi, Karna Sutisna.

Warga bersyukur, ada bu Deny Pujilestari, donatur Masjid Nusantara yang mendermakan rezekinya untuk merenovasi masjid di Desa Selaawi. Bu Deny sendiri mengatakan keinginannya membangunkan masjid tersebut untuk almarhumah ibunda.

Pembangunan Masjid di Desa Selaawi ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Desa dan para tokoh masyarakat, Senin (29/06/2020).

“Semasa hidup, almarhumah pernah berbincang, untuk membangun masjid yang nantinya bisa berguna dan bermanfaat bagi orang banyak. Alhamdulillah, atas izin Allah, akhirnya saya bisa mewujudkan keinginannya. Berangkat dari situlah saya menghubungi tim Masjid Nusantara untuk membangun masjid atas nama almarhum ibunda saya, yaitu Masjid Nurul Hayati,” kata Bu Deny.

“Terima kasih kepada tim Masjid Nusantara yang telah merekomendasi dan mengimplementasikan pembangun masjid ini, semoga Allah lancarkan pembangunannya. Dan warga bisa memakmurkannya,” tutupnya.

(Vetra)