Artikel

5 Adab Bersedekah Menurut Islam

Istilah sedekah tentu sudah tidak asing lagi bagi kita umat muslim di manapun berada. Amalan ini pun menjadi amalan yang diharuskan dan diutamakan dalam Islam. Mengenai sedekah ini, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 165 yakni:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Arti dari ayat tersebut adalah:

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri  dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Meskipun di era modern seperti sekarang sedekah ada banyak bentuknya, sebaiknya kita tetap mengedepankan adab sedekah menurut Islam. Bagaimanakah adab tersebut? Berikut beberapa di antaranya yang perlu kita perhatikan.

Bersedekahlah Tanpa Harus Menunggu

Biasanya seseorang yang ingin bersedekah menunggu pihak yang memintanya. Oleh karenanya, sedekah dapat diberikan kapan saja dan di mana saja. Terutama pada saat masuk bulan Ramadhan, ini tentu mendapatkan keistimewaan tersendiri.

Sedekah tanpa harus menunggu ini dijelaskan pula oleh Imam al-Ghazali di dalam kitab dan risalahnya al-Adab fid Din. Hal tersebut juga selaras dengan pepatah yang mengatakan tangan di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Kita bisa bersedekah dengan mengutamakan mereka yang membutuhkan di sekitar kita terlebih dahulu.

Tak Diketahui Orang Lain dan Bersifat Rahasia

Adab bersedekah dalam Islam berikutnya adalah, usahakan sedekah tersebut tidak diketahui orang lain ketika memberikannya. Tujuannya yakni untuk menjaga privasi seseorang. Kadang kala, sedekah diumumkan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas. Namun, di sisi lain ternyata hal ini secara tak langsung dapat mengurangi keikhlasan bersedekah.

Kemudian, seseorang yang bersedekah haruslah bersifat rahasia. Ini artinya adalah, kita tidak boleh menceritakan sedekah yang diberikan  kepada orang lain kecuali ada hal dan alasan yang memaksa. Menceritakan sedekah yang diberikan juga dapat menjadi pangkal dari sifat riya’ dan berpotensi membuat pahala sedekah tidak ada artinya.

Selalu Bersikap Ramah dan Penolakan yang Baik

Terkadang dalam bersedekah, kita mungkin merasa sebagai orang yang mampu daripada peminta tersebut. Namun, sebaiknya kita harus rendah diri dan selalu bersikap ramah kepada peminta. Para pemberi sedekah hendaknya janganlah bersikap arogan ke penerima. Selain itu, tak boleh memandang rendah peminta tersebut. Hal ini karena kedua belah pihak akan mendapatkan manfaat berdasarkan porsinya dari segi agama maupun segi sosial.

Di sisi lain, ketika kita tidak bisa bersedekah terkadang tidak dapat memberinya lebih. Jika hal tersebut terjadi, ada baiknya untuk menolak memberi dengan cara yang baik. Sampaikanlah penolakan tersebut dengan suara yang lirih. Jangan sampai kita membentak seorang peminta maupun berkata kasar, karena hal ini akan menyakiti perasaannya.

Hindarilah Sifat Bakhil

Ketika bersedekah, kita sebaiknya berusaha keras untuk menghindari diri dari sikap bakhil. Pengertian dari bakhil adalah bersedekah dalam jumlah yang kurang memadai atau tidak pantas. Memang, mengenai keikhlasan bersedekah tidaklah dibatasi. Akan tetapi penting juga bagi kita untuk memperhatikan aspek kelayakan dari jumlah sedekah tersebut.

Bila seseorang melakukan sikap yang bakhil dalam bersedekah, dikhawatirkan dapat menimbulkan rasa sesal di kemudian hari. Terutama ketika orang tersebut menyadari bahwa amal baiknya di dunia semasa hidupnya berkurang. Maka dari itu, dianjurkan bagi setiap orang bersedekah dalam jumlah yang secukupnya dan sesuai dengan kebutuhan pemberi sedekah tersebut. Lalu, yang paling penting adalah landasilah dengan rasa ikhlas.

Sebaiknya Tidak Menarik Kembali Sedekah

Hal terakhir dalam adab bersedekah menurut ajaran Islam adalah sebaiknya janganlah menarik kembali sedekah yang sudah diberikan. Terkadang, iblis selalu menghalangi seseorang bersedekah niat buruknya yakni dengan membisikkan pada pemberi sedekah bahwa penerima tersebut sebenenarnya tidak pantas untuk menerima.

Ini terkadang menimbulkan dilema dalam diri kita. Akan tetapi, janganlah coba-coba untuk menarik sedekah tersebut. Sebab, peminta tersebut akan menerima nikmat Allah, dan seseorang yang menghalangi orang lain dalam menerima nikmat Allah adalah perbuatan yang tak patut dilakukan. Maka dari itulah, apabila ada bisikan semacam ini jangan diindahkan.

Dengan mengetahui adab bersedekah tersebut, diharapkan kita nantinya dalam bersedekah selalu mengedepankan kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT agar senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayahnya. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Sedekah Online: Tidak Ada Lagi Alasan Tidak Bersedekah