Artikel

Catat! Inilah Keutamaan Itikaf di Masjid

Itikaf memiliki pengertian berdiam diri di masjid untuk melakukan perenungan diri dan berserah kepada Allah. Saat beritikaf, kita juga melakukan ibadah sunnah lainnya seperti berdzikir, shalat sunnah, dan tilawah. Ramadhan pun makin istimewa, karena begitu besarnya keutamaan itikaf di masjid, seperti berikut ini.

Merenungi Hidup

Itikaf akan membuat kita belajar banyak tentang hidup dan merenunginya. Merenungi hidup dalam suasana masjid yang hening dan khidmat, dapat membuat kita sadar akan dosa dan kesalahan yang kita perbuat di masa lalu.

Mengevaluasi Diri

Mudah bagi kita mengevaluasi orang lain, tapi tidak untuk evaluasi diri sendiri. Adanya proses evaluasi diri ini dapat membawa kita menjadi pribadi yang bijaksana dalam hal memperbaiki diri.

Menjauhkan Diri dari Hiruk-Pikuk Dunia

Setiap hari kita sibuk dengan urusan dunia. Ada baiknya untuk sesekali meninggalkan hal tersebut dan lebih berserah diri kepada Allah. Pada saat beritikaf, kita akan fokus tanpa memikirkan hiruk pikuk dunia yang membuat tertekan.

Oleh karena itulah, dengan beritikaf kita menjadi lebih tenang dan meyakini bahwa Allah senantiasa bersama hamba-Nya yang dekat dengan-Nya.

Memberi Manfaat Kesehatan

Tidak hanya memberikan ketenangan batin dan lebih mendekatkan diri kepada Allah saja, di sisi lain itikaf juga memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan.

Menurut Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. dr. H. Dadang Hawari, itikaf dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, juga bermanfaat untuk kesehatan jiwa dan mental karena hadirnya ketenangan batin.

Saat itikaf, kita juga melakukan shalat sunnah. Shalat sendiri memiliki manfaat bagi tubuh dan Kesehatan, layaknya saat kita melakukan yoga dan pilates.

Penelitian Rehabilitation and Physical Medicine Institute, Al-Ain Hospital, Uni Emirat Arab, memperkuat hal ini. Tim risetnya menyebutkan, tubuh kita akan menjalani rutinitas layaknya latihan selama melakukan shalat.

Adab dalam Beritikaf

Tentu saja dalam beritikaf di masjid ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Tujuannya agar lebih khusyuk dan lebih tenang dalam berserah diri kepada Allah.

Misalnya saja dalam beritikaf kita harus memulainya dengan niat di dalam hati. Lalu, seseorang yang akan menjalankan itikaf haruslah suci dari hadas kecil maupun hadas besar.

Saat menjalankan itikaf, seseorang tidak diperbolehkan keluar dari itikafnya kecuali untuk kebutuhan yang sifatnya manusiawi. Contohnya, untuk berhadas kecil seperti buang air kecil maupun buang air besar. Itikaf ini menjadi batal ketika seseorang melakukan kemauan sendiri yang bersifat duniawi.

Waktu Terbaik untuk Beritikaf

Lantas, kapan waktu terbaik untuk menjalankan itikaf di masjid? Sebenarnya, setiap waktu adalah baik untuk itikaf di masjid. Namun, anjurannya melakukan itikaf di malam hari. Ini karena pada malam hari lebih tenang dan hening, sehingga hati akan terasa lebih dekat dengan Allah.

Akan tetapi, ada waktu yang paling istimewa dalam melakukan itikaf, yakni pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Adapun hadits yang menyebutkan tentang hal ini yakni sebagai berikut.

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi ﷺ biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah beberapa manfaat dan hikmah melakukan itikaf di masjid. Semoga Allah senantiasa menguatkan kita untuk menjalankan ibadah wajib maupun sunnah.


Referensi: Dalam Islam, Republika, NU.or.id.