
“Tak terbayang, bagaimana ilmu akhirat ini bisa sampai ke benak saya, jika tanpa guru ngaji yang ikhlas dan istiqomah mendedikasikan dirinya mengajar,” ungkap Annisa Theresia Ebenna Ezeria, atau yang akrab dipanggil ‘Tere’.
Terkenang akan sosok guru yang mengenalkannya pada hidayah Allah, Tere bercerita penuh haru.
“Alhamdulillah, saya bersyukur diberi Allah guru mengaji yang sabar hingga pelan namun pasti bisa mempelajari kitab terbaik sepanjang zaman, Al Qur’anul Karim,” tuturnya.
Jasa guru itu ibarat air zamzam, manfaatnya akan terus mengalir sepanjang masa. Namun miris, faktanya kesejahteraan yang mereka dapatkan, berbanding terbalik dengan jasa yang mereka beri.
Salah satu sosok guru berdedikasi tinggi adalah Ustadzah Ai.
Setiap pagi, hampir 20 tahun lamanya, ia menjadi guru honorer di sebuah MI (Madrasah Ibtidaiyah). Sorenya, Ustadzah Ai mengajar ngaji anak-anak Kampung Belendung, Desa Nyalindung, pelosok Garut.
Semua cuma-cuma alias tak dibayar.
Padahal, sang guru ngaji ini memiliki tiga anak yang harus dihidupi. Adapun suaminya hanyalah buruh harian. Lalu, mengapa Ustadzah Ai terus menjalani peran sebagai guru tanpa gaji?
Pengabdian, itulah jawabannya.
Sang guru merasa tidak memiliki uang banyak untuk diberikan, maka ia memberikan satu-satunya ‘harta’ yang ia miliki: ilmu yang bermanfaat.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)
Ustadzah Ai adalah satu dari 928 ribu guru ngaji di Indonesia. Mereka adalah sosok yang sangat berjasa mengajarkan Al-Qur’an dan menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini.
Sayangnya, profesi yang sangat penting ini masih minim apresiasi. Sebanyak 40 persennya hanya digaji Rp 100 ribu per bulan. (*)
Sobat Masjid, tentu mereka tulus ikhlas mengajarkan ilmunya, tetapi guru-guru ini juga manusia yang perlu dipenuhi kebutuhan materinya.
Yuk, bahagiakan Ustadzah Ai dan guru-guru lainnya. Klik ‘bantu sekarang’.
(*) Sumber: Khazanah Republika; artikel berjudul “Hampir 40 persen guru ngaji dibayar Rp 100 ribu per bulan”
***
Bantu program ini :
- Klik tombol "BANTU SEKARANG"
- Isi nominal donasi yang ingin diberikan
- Pilih metode pembayaran: GOPAY/BCA/Mandiri/Mandiri Syariah/Bank Muamalat/BNI Syariah
- Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
Tidak ada update baru belum
|
Nurlaelah Mahmud8 Jan 2021 |
Rp 100.071 |
|
Hamba Allah4 Dec 2020 |
Rp 15.284 |
|
Hamba Allah30 Nov 2020 |
Rp 50.188 |
|
Hamba Allah"Bismillahirrahmanirrahim.." 28 Nov 2020 |
Rp 50.412 |
|
Hamba Allah28 Nov 2020 |
Rp 200.355 |
|
Hamba Allah27 Nov 2020 |
Rp 25.379 |
|
Hamba Allah27 Nov 2020 |
Rp 100.071 |
|
Hamba Allah26 Nov 2020 |
Rp 8.041 |